The Heritage of Natuna : Karya konten Audio-Visual Untuk Peneguhan Kawasan Natuna Utara Dari Bias Konflik Laut China Selatan

 

Terlihat jauh dari pusat lepas pantainya, tapi China telah melakukan klaim sepihak perairan yang beririsan dengan berbagai negara ASEAN. Sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Dunia, keinginan China yang ingin memiliki lautan di bagian selatan negaranya itu jelas akan sangat membuat kekuatan dan eksistensinya semakin kokoh. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membuat negeri tirai bambu itu semakin arogan, mengingat sumber daya alam di perairan tersebut sangatlah bernilai tinggi, terutama di kepulauan Paracel dan Spratly. Berdasarkan laporan dari lembaga Energy Information Administration (EIA), China memperkirakan kehadiran cadangan minyak sebesar 213 miliar barel atau 10 kali lipat cadangan nasional Amerika Serikat (AS). Sementara itu, para ilmuwan AS memperkirakan terdapat sekitar 28 miliar barel minyak di kawasan Laut China Selatan. Adapun EIA menginformasikan cadangan terbesar SDA yang ada kemungkinan berasal dari gas alam, yang ditaksirkan sekitar 900 triliun kaki kubik, atau sama dengan cadangan minyak yang dimiliki Qatar (Nainggolan, 2013). Lebih dari itu, perairan kawasan Laut China Selatan merupakan rute utama perkapalan dan sumber pencarian ikan bagi kehidupan banyak orang dari berbagai negeri yang terletak di sekitarnya, salah satunya Indonesia.


Telah menjadi fokus utama dari masa kepemimpinan terdahulu bahwa kawasan Natuna masuk dalam wilayah Republik Indonesia yang menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Letak geografisnya yang berada pada penghujung batas wilayah laut China selatan pada akhirnya menyeret Indonesia pada konflik yang akan begitu kompleks. Masyarakat di kepulauan yang sebagian memiliki mata pencaharian di lautan tersebut harus mengalami banyak konfrontasi dengan pihak keamanan negara yang juga memperebutkan lautan tersebut. Sebagai contoh kejadian baru-baru ini yang dikutip dari CNN Indonesia, seorang nelayan bernama Dedi harus kembali menghadapi Coast Guard Asing, baik dari Vietnam hingga China. Seringkali dirinya diusir hingga menghadapi gertakan dari para petugas Coast Guard untuk segera pergi dari lokasi dirinya mencari ikan. Padahal, apa yang dia lakukan masih dalam perairan Indonesia yang berada pada jarak 200 mil laut dari bibir pantai kota Ranai Natuna. Tidak hanya itu, Dedi juga melihat kapal induk China dan AS yang lengkap dengan peralatan tempurnya berlalu lalang di perairan perbatasan laut China Selatan.

anak-anak  bermain di kapal nelayan kawasan perbatasan
(CNN Indonesia)
 

Besarnya peluang konflik di laut China selatan membuat Indonesia harus fokus pada upaya mempertahankan kepulauan Natuna dan perairan sekitarnya. Sebagai negara yang selalu berusaha mengambil peran terhadap perdamaian dan meminimalisir konflik fisik atau militer, Indonesia memerlukan adanya formulasi strategi kreatif yang mampu menyampaikan pesan secara meluas bahwa kepulauan Natuna merupakan milik Indonesia seutuhnya. Dalam tujuan tersebut, dimensi perangkaian pesan kedaulatan atas kepemilikan Natuna dan perairannya akan sangat efektif melalui frekuensi audio-visual. Platform YouTube yang menjadi epicentrum para konten kreator merupakan wadah yang cocok untuk menyebarluaskan apapun tentang Natuna ke seluruh penjuru dunia.

Audio-Visual mampu menyebarkan pesan penting secara meluas, 
salah satunya melalui Platform YouTube

Ada banyak Youtuber Indonesia yang bisa di amati, tiru, lalu modifikasi karyanya untuk kepentingan pengembangan konten berbasis audio-visual untuk eksistensi Indonesia terhadap posisinya dalam konflik laut China selatan. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan opininya bahwa pemerintah harus melibatkan para konten kreator di YouTube untuk menciptakan karya audio-visual yang bertajuk The Heritage of Natuna. Selain karena bahasa Inggris sebagai bahasa yang sering dipakai dalam hubungan internasional, nama tajuk tersebut mampu mewakili cerita panjang berbagai hal tentang Natuna seperti sejarah, komposisi suku dan penduduk, para nama leluhur, hingga visualisasi kekayaan alam di kawasan tersebut jika di rasa perlu diceritakan. Bukan hanya itu, berbagai influencer berupa aktor dan musisi ternama penting untuk ikut ambil bagian dalam maha karya ini. Memiliki peluang untuk menambah daya perekonomian, maha karya ini akan memberikan pengaruh positif untuk khalayak luas, sehingga menstimulasi masyarakat untuk membantu kedaulatan Natuna dan perairan sekitarnya yang menjadi bagian dari Republik Indonesia.

pemetaan komposisi visual akan sangat menambah daya tarik

Selain penguatan terhadap storytelling, pemetaan visual juga harus diperhatikan. Ada kalanya setiap bagian konten bukan hanya di tekan pada sisi sinematografi semata, namun juga perlu mengintegrasikan aspek visual berbasis animasi 3D. Kedigdayaan Amerika Serikat, China, dan beberapa negara maju lainnya tidak lepas dari diterimanya produk kreatif mereka yang mampu membawa identitas kebudayaannya ke berbagai penjuru dunia seperti film, serial animasi, hingga musik. Produk kreatif tersebut mampu menanamkan pada pikiran khalayak luas bahwa mereka yang terbaik di dunia. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, gagasan dan konsep penciptaan karya The Heritage of Natuna akan sangat mampu menjadi bahan dan senjata non militer dalam memperjuangkan kedaulatan melalui proses diplomasi di forum-forum yang akan membahas tentang konflik laut China Selatan.

bangsa Indonesia sangat kaya, kolaborasi sangat diperlukan untuk mempertahankan
sumber daya yang ada

Bangsa Indonesia sejatinya mampu mendekati kata ‘sempurna’. Selain kekayaan alam yang melimpah, kualitas sumber daya manusia kreatif yang ada sebenarnya mampu mengantarkan Indonesia pada keunggulan apapun di dunia. Akan tetapi, sejauh mana keinginan masyarakat dan pemerintahnya dalam berkolaborasi? Dalam upaya mempertahankan kedaulatan, pentingnya menyadari bahwa hal tersebut bukan tugas militer semata. Apapun yang menjadi potensi setiap warga negara perlu dioptimalkan yang nantinya akan melahirkan berbagai strategi alternatif. Mewujudkan gagasan The Heritage of Natuna bukan hanya akan mempromosikan kepulauan Natuna dan menegaskan wilayahnya adalah bagian dari bumi pertiwi, namun juga akan menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap karya anak bangsa serta mempertegas kedaulatan Republik Indonesia dari berbagai ancaman akibat konflik laut China Selatan.

 

Daftar Pustaka

1. Roza, Rizki., Nainggolan, Poltak Partogi., Muhammad, Simela Viktor (2013). Konflik Laut China Selatan dan Implikasinya terhadap Kawasan. P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika. Tersedia dari Universitas Indonesia Library.

2. CNN Indonesia. (2024). Kisah Nelayan Melaut di Natuna Utara hingga Dipepet Coast Guard Asing. Diakses pada 25 Mei 2024, dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240521142115-20-1100405/kisah-nelayan-melaut-di-natuna-utara-hingga-dipepet-coast-guard-asing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transaksi cepat dengan QRIS Cross-Border untuk kerjasama antar negara ASEAN yang lebih solid

Prospek Investasi rumah untuk Pengembangan Urban Farming di Wilayah Perkotaan melalui PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan Inveseries

Pentingnya Asuransi Perjalanan untuk keliling dunia bersama MPM Insurance